Dear My Blog..
Sebenarnya apa salahku? Kenapa aku diperlakukan seperti ini? Apa emang pantes aku diperlakukan seperti ini? Aku terima saja ini semuanya apa yang terjadi padaku dan belajar ikhlas menerima semuanya.
Di sini semua keluarga bersenang-senang tanpa memikirkan aku. Semua sama saja tidak keluarga atau masku. Tidak ada yang mikir dan tau persaanku, apa yang aku rasa, hanya bisa berkata sesuka hati tanpa mereka tau apa yang ku rasa. Di sini aku sendiri tidak ada yang peduli. Sejak kemarin malam sampai entah kapan ini semua berakhir. Hatiku tertekan aku tidak merasa nyaman untuk saat ini. Tidak ada yang bisa bantu aku, membantu untuk menenangkan hati dan pikiranku.
Kekawatiran yang dirasakan seorang adik kepada masnya. Kebingungan seorang adik kepada masnya. Kenapa selalu aku yang disalahkan tiap aku marah kalau seorang mas yang disayang tidak ada kabar dan entah tidak tau dia dimana, sedang apa, dan bagaimana kondisinya. Kenapa selalu mengira aku tidak pernah sedikitpun mengerti posisi, keadaanya, disaalahkan tentang tidak mensuport soal pekerjaan, dan selalu su'udon. Apa aku harus cuek, tidak peduli dan tidak mau tau soal masnya? Susah buatku kalau harus seperti itu. Tapi kalau memang masku merasa keberatan dengan kemarahanku aku bisa merubahnya. Walaupun sulit jika semua itu membuat masku senang tidak masalah, aku akan berusaha.
Sekarang di sini posisiku hanya sendiri tidak ada yang menemani. Seharusnya masku tau bagaimana dan apa yang aku rasakan. Tapi apa nyatanya? Enol besar semua malah jadi kebalikannya. Masku mikir di sini aku senang-senang di sini aku enak. Padahal kenyataanya aku sendiri, dimarahi, jadi penunggu, dan selalu dibuat sempurna padahal di sini aku tidak ada gunanya. Sudahlah yang lain tidak perlu tau apa yang aku rasa. Jika aku mau menangis aku sudah menangis tapi aku tidak mau. Aku berusaha kuat karna aku ingin buktikan kepada masku kalau aku wanita yang kuat. (⌒▽⌒)☆
Sebenarnya apa salahku? Kenapa aku diperlakukan seperti ini? Apa emang pantes aku diperlakukan seperti ini? Aku terima saja ini semuanya apa yang terjadi padaku dan belajar ikhlas menerima semuanya.
Di sini semua keluarga bersenang-senang tanpa memikirkan aku. Semua sama saja tidak keluarga atau masku. Tidak ada yang mikir dan tau persaanku, apa yang aku rasa, hanya bisa berkata sesuka hati tanpa mereka tau apa yang ku rasa. Di sini aku sendiri tidak ada yang peduli. Sejak kemarin malam sampai entah kapan ini semua berakhir. Hatiku tertekan aku tidak merasa nyaman untuk saat ini. Tidak ada yang bisa bantu aku, membantu untuk menenangkan hati dan pikiranku.
Kekawatiran yang dirasakan seorang adik kepada masnya. Kebingungan seorang adik kepada masnya. Kenapa selalu aku yang disalahkan tiap aku marah kalau seorang mas yang disayang tidak ada kabar dan entah tidak tau dia dimana, sedang apa, dan bagaimana kondisinya. Kenapa selalu mengira aku tidak pernah sedikitpun mengerti posisi, keadaanya, disaalahkan tentang tidak mensuport soal pekerjaan, dan selalu su'udon. Apa aku harus cuek, tidak peduli dan tidak mau tau soal masnya? Susah buatku kalau harus seperti itu. Tapi kalau memang masku merasa keberatan dengan kemarahanku aku bisa merubahnya. Walaupun sulit jika semua itu membuat masku senang tidak masalah, aku akan berusaha.
Sekarang di sini posisiku hanya sendiri tidak ada yang menemani. Seharusnya masku tau bagaimana dan apa yang aku rasakan. Tapi apa nyatanya? Enol besar semua malah jadi kebalikannya. Masku mikir di sini aku senang-senang di sini aku enak. Padahal kenyataanya aku sendiri, dimarahi, jadi penunggu, dan selalu dibuat sempurna padahal di sini aku tidak ada gunanya. Sudahlah yang lain tidak perlu tau apa yang aku rasa. Jika aku mau menangis aku sudah menangis tapi aku tidak mau. Aku berusaha kuat karna aku ingin buktikan kepada masku kalau aku wanita yang kuat. (⌒▽⌒)☆
posted from Bloggeroid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar